Akansangat bijaksana jika kita memperhatikan cara berbicara maupun isi dan materi yang kita bicarakan. Jangan sampai ungkapan “banyak bicara banyak berdosa” sampai menjangkiti kita. Ada banyak etika, adab dan sopan santun dalam berbicara yang diketahui dan dianut oleh masyarakat.
Umumnya, kita menjalani kedua peran tersebut secara bergantian dengan lawan bicara. Ketika sedang berperan sebagai pendengar, seringkali kita berusaha untuk menunjukkan sikap yang baik dalam mendengarkan hanya karena sungkan atau demi mendapat kesan yang baik di mata lawan bicara. Tuhan menciptakan dua telinga dan satu mulut tentu punya maksud dan tujuan. Kamu diharapkan lebih banyak mendengar ketimbang berbicara. Se-simpel itu sebenarnya. Namun faktanya tidak. Kamu sering dapati beberapa orang yang suka menjadi pusat perhatian. Banyak yang lebih suka banyak bicara ketimbang banyak mendengarkan. Gambar 10 16 Proses Mendengar pada Manusia Download Scientific DiagramMengapa kita harus mendengarkan? Dengan mendengarkan, kita tak hanya memperkaya pengetahuan kita akan suatu hal, namun kita juga bisa belajar nilai-nilai kehidupan dari pengalaman orang lain. Hal ini penting karena bisa membantu kita untuk tidak melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan oleh orang lain. 1. Meningkatkan kerjasama Ketika kita mendengarkan orang lain, maka mereka akan merasa dihargai serta dihormati. Dengan membangun rasa hormat, maka secara tidak langsung ini akan. Tak hanya dapat membina hubungan yang baik dan menambah respect terhadap orang lain, mendengarkan cerita orang lain juga bisa menambah pengetahuan Anda. Dengan mendengarkan apa yang orang lain bicarakan dari sudut pandangnya, Anda akan mempunyai pemikiran lain di luar pemikiran Anda sendiri. Selain itu mendengarkan menjadi penting, karena apabila kita mendengarkan secara baik orang lain yang sedang bicara, kita akan terlihat lebih menikmati sebuah percakapan tersebut. Dengan begitu lawan bicara kita pun akan merasakan hal yang sama. Alhasil sebuah obrolan akan berjalan dengan lebih baik dan menjadi sebuah obrolan yang lebih seru. MENDENGARKAN ORANG ORANG YANG BERBICARA DENGAN ANDA MOTIVASI DJAJENDRABerikut empat alasan mengapa kita perlu belajar untuk menjadi pendengar yang baik 1. Mengasah kemampuan berpikir kritis Komunikasi dan diskusi yang sehat adalah ketika setiap pihak sama-sama memiliki kesempatan untuk mendengar dan mengungkapkan pendapat. Dalam diskusi, ketika kita banyak mendengar, kita pun akan banyak menyerap informasi. Mengapa Kita Harus Mendengarkan Orang Lain Berbicara Sampai Selesai. admin ; 0 ; on Jun 30, 2022 ; Mengapa Kita Harus Mendengarkan Orang Lain Berbicara Sampai Selesai. Bagian dari adab berbicara adalah tidak memotong pembicaraan orang lain tanpa ada alasan yang bisa dibenarkan. Jadi pada kesempatan kali ini, saya memiliki 4 tips/4 cara. Penjelasan karena kita sendiri harus mempunya adab yaitu bisa menghargai orang lain, artinya ketika kita mendengarkan orang lain bicara sampai selesai. berarti kita sudah mempunyai adab tersebut. dan kita juga harus melihat bagai mana kalo kita yang ada di posisi dia, pasti kita juga butuh perhatian orang lain untuk mendengarkan kita.. Kita hendaknya menjadi pendengar yang baik. Sebaiknya kita menatap mata orang yang berbicara. Apabila ada orang yang sedang berbicara kita harus mendengarkannya sampai selesai. Berikan pendapat yang baik jika diperlukan. Perhatikan apa yang sedang diucapkannya. Jadilah pendengar yang baik! Saat kamu berbicara, gunakan suara yang lembut dan sopan. Ketika orang lain berbicara Ernest Hemingway Magiquotes comNmaun kalo mendengarkan, terkadang saya harus menahan diri untuk teteap diam menunggu sampai orang lain yang berbicara itu selesai bercerita atau menjelaskan suatu hal. Dan terkadang saya kalau hanya mendegarkan saja mudah kehilangan fokus, karena tadi itu saya kalau mendengarkan kita hanya diam saja. Sikap Saat Mendengarkan Orang Lain - Dalam komunikasi yang baik setidaknya ada 4 hal yang harus terpenuhi yaitu penyampai pesan, penerima pesan pendengar, pesan, dan medianya. Semua harus bisa menjalankan perannya dengan baik agar komunikasi tercipta dan terhindar dari salah paham. Pada dasarnya percakapan itu berjalan dua arah. Kalau kamu mau didengarkan, maka kamu juga harus bisa mendengarkan mereka. Siapapun bakal gak menikmati percakapan jika seseorang hanya peduli dengan dirinya sendiri. Pastikan cara komunikasimu melibatkan talking dan listening, ya. 2. Kamu gak yakin dengan apa yang mau kamu sampaikan Keterampilan mendengarakan secara efektif dalam komunikasi interpersonal tidak hanya memperlancar komunikasi tetapi juga memberi efek yang positif terhadap hubungan di dalamnya. Bahkan kemampuan mendengar menjadi penting dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk berbagai aspek kehidupan manusia. mengapa kita harus bersyukur KASKUSKalau memang lawan bicara lebih mudah mengerti dengan bahasa daerah, maka kita harus menyesuaikan diri. 5. Kontak mata dengan lawan bicara. Berbicara mengenai komunikasi, kontak mata adalah salah satu komponen penting. Pandangan mata saat berbicara atau mendengarkan orang lain merupakan unsur penting dalam sebuah komunikasi. Mengapa Mendengarkan Aktif Penting? Mendengarkan secara aktif adalah keterampilan lembut yang dapat meningkatkan berbagai bidang kehidupan kita. Kemampuan kita untuk membangun hubungan, menghindari konflik, mengelola tim, membujuk orang lain, membesarkan anak-anak, dan semuanya ditingkatkan sebagaimana keterampilan mendengarkan. JadilahPendengar Yang Baik. “Komunikator yang baik adalah pendengar yang bijaksana,” begitu kata seorang teman menasehati. Tentu, bukan berarti menjadi pendengar seseorang tidak berkomunikasi. Sebab, dengan menjadi pendengar, hakekatnya ia sedang berkomunikasi. Di tempat kita, banyak orang suka bicara tapi jarang mendengarkan. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pendengaran adalah salah satu dari lima panca indera manusia, dengan adanya indera pendengar, manusia dapat menangkap bunyi atau suara di telinga mereka; atau dalam kata lain, manusia dapat mendengar. Namun, walaupun mendengar adalah salah satu kemampuan dasar yang dimiliki oleh hampir semua orang, tidak semua orang memiliki kemampuan untuk mendengarkan. Bukankah 'mendengar' dan 'mendengarkan' mengandung arti yang sama? Keduanya memang terdengar serupa, namun jika diartikan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, mendengar berarti menangkap suara; sedangkan mendengarkan diartikan sebagai mendengar akan sesuatu dengan sungguh-sungguh; memasang telinga baik-baik. Singkatnya, mendengar dapat dilakukan tanpa kita sadari atau sembari melakukan aktivitas-aktivitas lain sedangkan mendengarkan hanya mungkin terjadi jika kita sadar dan benar-benar menaruh pikiran dan perhatian kita terhadap hal yang kita kegiatan komunikasi sendiri, mendengarkan adalah salah satu bagian yang krusial dari proses komunikasi. Mengutip dari James A. F. Stoner, komunikasi adalah suatu proses pada seseorang yang berusaha untuk memberikan pengertian dan informasi dengan cara menyampaikan pesan terhadap orang lain. Berdasarkan pengertian ini, kemampuan mendengar seorang komunikan juga menjadi penentu berhasil atau tidaknya suatu proses komunikasi. Dalam komunikasi interpersonal, khususnya, kemampuan untuk mendengarkan lawan bicara sangatlah diperlukan karena kelanjutan dan perkembangan dari hubungan interpersonal bergantung dengan kualitas dari komunikasi yang berlangsung. Dengan kemampuan mendengarkan yang baik, maka komunikan dapat menangkap pesan atau informasi yang diberikan oleh komunikator secara efektif dan akurat. Dan dengan keberhasilan komunikan menangkap pesan yang disampaikan oleh komunikator, maka komunikan dapat menunjukkan ketertarikan terhadap komunikasi yang berlangsung atau menunjukkan reaksi yang sesuai dengan konteks dari informasi yang disampaikan. Permisalannya adalah ketika teman anda bercerita mengenai kisah dirinya yang sedih, jika anda mendengarkan dengan seksama, maka anda akan menunjukkan sikap empati; baik melalui raut wajah anda atau kata-kata yang anda ucapkan selanjutnya. Melalui memperhatikan apa yang lawan bicara anda ucapkan, anda akan menunjukkan juga terhadap mereka bahwa mereka sedang didengar dan hal ini juga akan membuat mereka merasa bahwa cerita mereka memiliki dampak tersendiri bagi anda. Hal ini akan meningkatkan kualitas hubungan; karena dengan menjadi pendengar yang baik, anda dapat meningkatkan tingkat kepercayaan lawan bicara anda terhadap anda yang akan mendorong mereka untuk lebih terbuka dan juga jujur terhadap anda. Lalu, bagaimana caranya menjadi seorang pendengar yang baik? Berikut adalah lima tips untuk menjadi pendengar yang baik bagi orang di sekitar Pay AttentionTaruh atensi anda sepenuhnya kepada lawan bicara anda ketika ia sedang bercerita atau mengutarakan sesuatu kepada anda. Sampingkan dulu gadget, bacaan, atau distraksi-distraksi lainnya yang dapat mengambil atensi anda. Ketika anda sudah menempatkan diri anda untuk mendengar lawan bicara anda untuk bercerita, anda harus dapat memberikan ia atensi. Carilah waktu yang benar-benar luang, sampingkan gadget, atau distraksi-distraksi lainnya yang dapat mengganggu proses mendengarkan. Lawan bicara anda akan sangat senang jika anda memperhatikan apa yang ia That You Are ListeningSeringkali walaupun tidak ada distraksi secara fisik yang hadir, orang memiliki tendensi untuk melamun- atau untuk sekilas menghilang dalam pikirannya sendiri. Maka dari itu, penting untuk menunjukkan bahwa anda mendengarkan apa yang lawan bicara anda katakan. Menunjukkan kepada seseorang anda sedang mendengarkan dapat melalui gestur, body language dan juga raur wajah anda. Body language seseorang yang sedang benar-benar mendengarkan akan maju ke arah lawan bicaranya; hal ini mengekspresikan rasa penasarannya. Selain itu, raut wajah anda pun akan berpengaruh dan menunjukkan bahwa anda mendengarkan lawan bicara anda atau yang paling penting adalah untuk mempertahankan kontak mata ketika anda berkomunikasi. Mata dapat menunjukkan emosi apa yang anda sedang rasakan meskipun lawan bicara anda tidak dapat melihat raut wajah Save Your Questions For LastKetika lawan bicara anda tengah menyampaikan informasi atau cerita, dengarkanlah dahulu hingga ia selesai berbicara. Jangan memotong ceritanya atau menunjukkan gestur seolah anda ingin memotong lawan bicara anda. Hal ini dapat membuat lawan bicara anda berbicara lebih cepat-sehingga informasi yang disampaikan tidak maksimal- karena ia merasa ia harus cepat-cepat menyelesaikan pembicaraannya untuk anda berbicara. Memotong seseorang di tengah-tengah ia berbicara juga tindakan yang tidak sopan, secara tidak langsung anda tidak menghormati siapapun itu yang tengah anda hadir sebagai pendengar untuknya, bukan lawan waktu selagi lawan bicara anda menyampaikan informasi untuk memikirkan respons, untuk memikirkan pertanyaan seputar apa yang ia sampaikan dan tunggu hingga ia benar-benar selesai menyampaikan informasi. Setelah itu anda dapat bertanya. Pertanyaan juga menunjukkan bahwa anda mendengarkan, karena pertanyaan hanya mungkin muncul ketika seseorang memproses informasi baru yang ia terima. 4. Remember What They Said And Keep The Confidential Information, satu ciri khas pendengar yang baik adalah ketika ia dapat mengingat apa yang disampaikan oleh lawan bicaranya. Dengan mengingat, anda juga dapat menanyakan kembali atau menjadikan informasi yang telah disampaikan sebagai bahan pembicaraan ketika anda bertemu lawan bicara anda lagi. Meskipun demikian, ingatlah untuk menyimpan informasi yang sifatnya rahasia sebagai rahasia antar anda dan lawan bicara anda. Menyebarkan informasi yang sifatnya rahasia menunjukkan bahwa anda tidak menghargai kepercayaan yang diberikan oleh lawan bicara anda. Maka dari itu, saringlah informasi apa yang anda dapat katakan di depan orang banyak dan ketika anda hanya bersama yang dibutuhkan lawan bicara anda hanyalah orang untuk mendengar. Walaupun secara teknis praktek komunikasi biasanya merupakan pertukaran informasi, terkadang anda dapat menjadi pendengar saja dan cukup menunjukkan gestur mengangguk, menunjukkan raut wajah yang sesuai dan hal-hal seperti ini akan membuat lawan bicara anda merasa didengar. Anda tidak perlu merespon secara verbal, terkadang lawan bicara anda hanya perlu tempat untuk bercerita; untuk dirinya merasa dari kelima tips di atas, apakah anda sudah menerapkan semua atau salah satu dari tipsnya? Tips-tips di atas dapat membantu untuk membangun relasi, baik dengan teman, rekan kerja, kekasih maupun keluarga anda. Yuk mulai terapkan kelima tips ini demi hubungan yang lebih baik! Lihat Humaniora Selengkapnya Rom3:23 “Karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah.” Sejak Kej 3 manusia jatuh ke dalam dosa dan sampai sekarang keadaannya merosot terus dan tidak pernah kembali lagi seperti semula. Dengan jaman yang semakin maju dengan ilmu pengetahuan yang tinggi dan hebat, tetapi kejahatan yang ada didunia menjadi lebih jahat
NAMA .......................NO .......................KELAS ....................... SUBTEMA 2KEWAJIBAN DAN HAKKU DI SEKOLAH PEMBELAJARAN 6 Disusun oleh Devienta Maya Sari, Mahasiswa PPG Daljab 1 UnikamaLEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIKKelas/Semester 3/1 GanjilTema dan HakkuSubtema 2. Kewajiban dan Hakku di SekolahPembelajaran 6Petunjuk1. Isilah identitasmu terlebih dahulu!2. Ikutilah petunjuk yang ada pada LKPDTopik Kewajiban dan hakku di sekolah1. Pkn Pengurangan Bilangan Cacah2. Matematika Kalimat saran3. Bahasa indonesiaAlat dan Bahan KEGIATAN 1 1. Buku 2. Alat TulisTUJUAN PEMBELAJARAN• Dengan berdiskusi, Peserta didik dapat mengidentifikasi sikap yang harus dilakukan saat orang lain berbicara kepadanya• Dengan berdiskusi, Peserta didik dapat mengidentifikasi sikap yang harus dilakukan saat berbicara kepada orang lain• Denagn berdiskusi, Peserta didik dapat mengidentifikasi kewajiban yang pernah dilakukan di kelas.• Denagn berdiskusi, Peserta didik dapat mengidentifikasi hak yang pernah dilakukan di dengan orang tuamu! Diskusikan apa yang harus dilakukan saat orangberbicara kepadamu!1. Yang harus dilakukan saat orang berbicara kepada kita? .............................................................................................. KEWAJIBAN .............................................................................................. .............................................................................................. .............................................................................................. .............................................................................................. .............................................................................................. .............................................................................................. .............................................................................................. .............................................................................................. ..............................................................................................2. Ya..n...g...h...a..r..u..s....d.. orang lain? .............................................................................................. .............................................................................................. ....................................................................................................................................................................... .............................................................................................. .............................................................................................. .............................................................................................. .............................................................................................. .............................................................................................. .............................................................................................. .............................................................................................. .............................................................................................. ..............................................................................................Daftar...p..e...n..g..a..l..a..m...a..n....m...e... i kelas .............................................................................................. NO ...............................................H...A..K.......................................... .........................................................................KEGIATAN 2 TUJUAN PEMBELAJARAN • Dengan mengamati soal cerita, Peserta didik dapat menentukan dua bilangan cacah yang selisihnya diketahui. • Dengan mengamati contoh, Peserta didik dapat membuat pengurangan dua bilangan cacah yang hasilnya ditentukan sendiri dengan tepatSetiap orang memiliki kewajibanmendengarkan saat orang lainberbicara. Saat upacara disekolah siswa mengikuti pembinaupacara membacakan teksPancasila. Mereka seharusnyamengikuti dengan suara kala ada siswa yangmengikuti dengan suaranyaring, ada juga yang bersuaralembut. Jika pada saat upacaraterdapat 580 anakmengikuti dengan suara lembut,berapa anak yang mengikuti dengan suara nyaring?Berapa jumlah anak keseluruhan?JawabAnak yang mengikuti dengan suara lembut banyaknya siswa yang mengikuti upacara!Tentukan banyaknya siswa yang mengikuti dengan suara nyaring!Buatkah lima kemungkinanBuatlah pengurangan dengan hasil yang sudah kamu tentukan!KEGIATAN 3 TUJUAN PEMBELAJARAN • Dengan membaca teks, Peserta didik dapat menjelaskan maksud ungkapan atau kalimat saran, masukan, dan penyelesaian masalah sederhana yang menyatakan permasalahan di sekolah. • Dengan mengamati kebiasaan di sekolah, Peserta didik dapat menyatakan secara ungkapan atau kalimat saran, masukan, dan penyelesaian masalah sederhana di sekolah dengan percaya Orang Ingin Didengar Setiap orang mempunyai cerita yang ingin disampaikan. Mereka memiliki hak untuk didengar. Kita hendaknya menjadi pendengar yang baik. Sebaiknya kita menatap mata orang yang berbicara. Apabila ada orang yang sedang berbicara kita harus mendengarkannya sampai selesai. Berikan pendapat yang baik jika diperlukan. Perhatikan apa yang sedang diucapkannya. Jadilahpendengar yang baik!Saat kamu berbicara, gunakan suara yang lembut dan sopan. Berbicaralah tentang hal-hal yang baik. Berikan kesempatan temanmu untuk menyampaikan Setelah membaca teks di atas jawablah pertanyaan di bawah ini 1. Sebaiknya kita menatap mata orang yang berbicara. Apa maksudnya saran tersebut? Jelaskanlah! ............................................................................................................................ ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. 2. Akan sangat baik jika kita mendengarkan sampai bicaranya selesai. Mengapa itu disarankan? Jelaskan! . ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ .............................................................................................................................. 3. Berbicaralah dengan suara lembut. Jelaskan maksud saran tersebut! ................................................................................................................................ .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 4. Sebaiknya kamu berbicara tentang hal yang baik. Apa maksud saran tersebut? ............................................................................................................................ ............................................................................................................................. ........................................................................................................................... 5. Berbicaralah dengan sopan. Apa maksudnya? ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ...........................................................................................................................B. Lakukan hal-hal berikut dengan kelompokmu! 1. Coba amati kebiasaan berbicara di sekolahmu! 2. Apakah pembicara sudah melakukannya dengan benar? 3. Apakah pendengar sudah mendengarkan dengan baik dan benar? 4. Sampaikan pendapat kelompokmu dan saran-saran yang harus dilakukan! 5. Sampaikan hasil diskusi mu di depan kelas!
Kadangkita khawatir akan masa depan anak-anak kita sampai melupakan jika saat ini dia adalah seorang individu seperti kita. – Ben Sweetland . Before helping others, I should be able to help themselves. Prior to empower others, I should be able to strengthen ourselves first. Sebelum menolong orang lain, saya harus dapat menolong diri sendiri.
DADaniel A05 November 2021 0210Pertanyaanakan sangat baik jika kita mendengarkan sampai bicaranya. Mengapa itu disarankan? jelaskan artinya!61KQseseorang yang ada di dekat nya harus mendengar kan nya agar mengerti apa yang di bicarakan orang tersebutYuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!Mau jawaban yang terverifikasi?Tanya ke ForumBiar Robosquad lain yang jawab soal kamuRoboguru PlusDapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!
Padakesempatan kali ini membagikan jawaban dari soal Akan sangat baik jika kita mendengarkar sampai bicaranya selesai. Mengapa itu disarankan? Jelaskan!​ Jawaban: karena buku bisa paham apa yg dibi panduankan dan menghargai pembi pedoman tersebut Penjelasan: maaf kalau salah Demikian artikel tentang Akan sangat baik
Menjadi pendengar yang baik, ini adalah salah satu komponen penting dalam pekerjaan. Tidak peduli dimanapun kita bekerja, kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik sangat diperlukan demi kenyamanan dan kelancaran pekerjaan. Sayangnya, tidak semua orang mampu dan mau untuk menginvestasikan waktu mereka untuk berusaha menjadi pendengar yang baik. Terkadang, meskipun kita sudah berusaha untuk menjadi pendengar yang baik, ada banyak tantangan yang membuat kita sulit menjadi pendengar yang aktif untuk orang lain. Apalagi ditambah dengan kemajuan teknologi, informasi-informasi salah yang menyebar di media sosial sering membuat kita menjadi seorang yang mudah menghakimi dan tidak mau mendengarkan orang lain. Lantas, adakah langkah-langkah khusus yang dapat membantu kita untuk menjadi pendengar yang baik? Yap tentu saja ada, karena pada artikel kali ini kita akan membahas kiat-kiat menjadi pendengar yang baik. Yuk, kita simak penjelasannya di bawah ini. Menjadi pendengar yang aktif dan baik bisa dengan menerapkan beberapa langkah penting di bawah ini Langkah 1 Luruskan Niat dengan Mendengarkan Orang Lain untuk Mengerti Langkah paling utama dalam segala tindakan adalah niat. Agar kita dapat menjadi sukses, yaitu dengan niat yang kuat dalam bekerja keras. Nah, sama halnya dengan menjadi pendengar yang baik nih rekan-rekan Career Advice. Teguhkan niat kita dalam mendengar untuk mengerti apa yang orang lain ingin sampaikan, bukan sekedar merespon namun tanpa sebuah pengertian. Dengarkanlah orang lain dengan pikiran yang terbuka, bukan dengan penuh prasangka. Ketika kita berkomunikasi dengan maksud untuk memahami, maka kita tidak akan memotong atau menyela pembicaraan lawan bicara kita sebelum mereka menyelesaikan kalimatnya. Ini bukan berarti kita tidak memiliki hak untuk bertanya atau menyanggah, namun kita tahu dengan baik kapan waktu yang pas untuk bertanya. Pertanyaan yang diajukan juga bukan untuk menyakiti lawan bicara, namun untuk memastikan bahwa pesan yang kita terima adalah pesan yang diinginkan oleh lawan bicara kita. Dengan menerapkan mendengar untuk memahami, secara tidak langsung kita menjadi pribadi yang mendengarkan orang lain dengan niat yang tulus. Kita benar-benar memberikan perhatian yang penuh pada setiap isyarat yang diberikan pada percakapan, baik verbal maupun nonverbal. Langkah 2 Berikan SESEDIKIT mungkin interupsi Langkah kedua ini memiliki keterkaitan dengan langkah sebelumnya. Dengan niat yang tulus mendengarkan orang lain untuk memahami, maka akankah lebih baik jika kita tidak banyak menginterupsi apa yang orang lain sampaikan. Biarkanlah mereka menyelesaikan pembicaraan terlebih dahulu, dan cari jeda waktu yang tepat untuk bertanya atau menginterupsi. Seorang pendengar yang baik akan paham membaca situasi. Dan, tidak akan menyakiti lawan bicaranya meskipun mereka lambat dalam mengutarakan pendapat atau selalu berputar-putar dalam berbicara. Selain itu, penting untuk tidak merasa paling hebat atau paling buruk dalam setiap pembicaraan. Misalnya sebagai berikut Teman Anda “Saya sedang merasa sedih deh, sudah dua minggu ini saya tidak mendapat kabar apapun dari perusahaan yang saya lamar, padahal…” Belum selesai teman Anda berbicara lalu Anda mulai menginterupsinya dengan, “Oh iya, yah itu mah biasa. Saya juga dulu pernah seperti itu, malah sepertinya lebih lama deh menunggunya daripada kamu..” Tanpa disadari kita menyela pembicaraan orang lain dan membuat kesan seakan keadaan kita jauh lebih buruk dari mereka, atau malah sebaliknya. Konsekuensinya, jika orang lain merasa tidak atau belum pernah didengar oleh kita, maka mereka akan merasa kesulitan membangun kepercayaan dengan kita. Langkah 3 Memproses Apa yang Didengar dengan Baik Setelah memiliki niat yang kuat dalam mendengarkan untuk memahami dan memberikan sedikit interupsi pada setiap perbincangan, langkah selanjutnya adalah berhati-hati saat memproses kata-kata yang kita dengar dari orang lain. Dalam hal ini, kita harus memproses perkataan lawan bicara dengan tenang dan berpikir dengan kepala yang dingin. Jangan sampai kita terlalu sensitif dengan apa yang mereka sampaikan kepada kita, padahal mungkin maksud dan tujuan mereka sebenarnya baik atau ingin memuji kita. Contohnya, di kantor saya suka sekali minum air hangat, karena saya merasa lebih sehat dengan mengonsumsinya daripada selalu minum air dingin. Salah satu rekan kerja saya yang menyadarinya menyampaikan bahwa kebiasaan minum air hangat hanya dilakukan oleh para orang-orang tua di desanya. Sontak, saya kaget dengan ucapan rekan kerja saya. Tidak hanya itu, saya merasa sangat tersinggung dengan ucapannya. Namun setelah saya berpikir lebih matang dan tenang, saya mengerti bahwa dia bermaksud kebiasaan minum air putih adalah suatu kebiasaan yang baik dan sehat. Tidak seperti anak muda yang selalu mengonsumsi apapun yang mereka mau, dan secara tidak langsung dia mengatakan bahwa saya memiliki pola hidup yang sehat. Sekarang pembaca Career Advice sudah paham kan mengapa memproses perkataan yang kita dengar dengan sebaik-baiknya adalah hal yang penting dalam sebuah komunikasi? Dengan memprosesnya sebaik mungkin, ini akan membantu kita menjadi pendengar yang baik. Langkah 4 Coba Ulangi Kembali Langkah keempat ini adalah mengulangi kembali apa yang kita tangkap dari pembicaraan antara kita dengan lawan bicara. Kiat hebat ini sering dilakukan oleh karyawan yang bekerja dalam pelayanan pelanggan atau customer service. Sebelumnya, apakah rekan-rekan Career Advice pernah menelpon bagian customer service untuk memberikan keluhan terkait suatu produk yang rekan pembaca gunakan? Nah, saat Anda menelepon mereka dan mencoba menyampaikan keluhan, maka di akhir pembicaraan mereka akan berusaha untuk mengulangi kembali poin-poin penting yang Anda utarakan. Betul tidak? Sebagai contoh, Anda mengatakan bahwa sabun pencuci muka yang Anda terima sampai dengan bungkus yang sudah terbuka dan harumnya sudah tidak sama lagi. Mereka akan coba untuk mengulangi kembali dengan “Baik ibu, saya coba untuk ulangi kembali ya atas keluhan terkait produk kami bahwa ibu menerima produk kami dengan kemasan produk yang segelnya sudah terbuka dan dengan harum yang sudah memudar, apakah poin yang saya sampaikan ini benar, bu?” Kita juga bisa melakukan ini dengan lawan bicara kita, meskipun kita tidak bekerja sebagai customer service. Dengarkan percakapan dengan menangkap sebanyak mungkin, dan berikan kesimpulan dari poin-poin penting yang disampaikan oleh lawan bicara kita. Langkah 5 Berikan Kontak Mata yang Baik “Eh dengerin dong, aku lagi ngomong nih” “Iya ini aku sambil dengerin kamu, meskipun tangan aku sambil ngetik dan menghadap laptop” Apakah rekan-rekan Career Advice pernah mengalami hal tersebut? Jika ya, bagaimana rasanya jika kita berbicara, namun lawan bicara kita tidak menatap mata kita? teralihkan oleh hal lain. Jawabannya pasti sangat menyebalkan, bukan? Satu hal yang perlu kita ketahui, mendengarkan secara aktif adalah tentang mendengarkan orang lain dengan seluruh tubuh dan indera kita. Kita tidak dapat mendengarkan orang lain dengan konsentrasi yang baik, jika kita menghadap kepada suatu hal yang lain. Lakukan kontak mata yang baik dengan individu tersebut selama percakapan berlangsung. Ini akan membantu kita lebih memahami kata-kata yang diucapkan, ekspresi wajah, serta gerakan yang dilakukan oleh orang tersebut. Langkah 6 HINDARI gangguan media sosial melalui gadget Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, kita mungkin sudah berusaha untuk menjadi pendengar ya baik, namun kemajuan teknologi seringkali mengganggu konsentrasi kita. Sebagai contoh, saat kita sedang mengadakan pertemuan penting dengan klien, tiba-tiba ponsel kita menyala dan terdapat notifikasi bahwa seseorang memberikan komentar pada foto kita di Instagram. Detik itu juga kita mulai tidak fokus dengan pembicaraan yang disampaikan oleh klien. Otak kita mulai meraba-raba, kira-kira komentar apa ya yang saya dapatkan pada foto terbaru saya? Dan berbagai pemikiran lainnya yang sangat mengganggu. Untuk menjadi pendengar yang baik, coba kurangi gangguan media sosial yang kita miliki. Bisa dengan mengaktifkan mode senyap pada ponsel atau menonaktifkan notifikasi media sosial saat kita sedang berbicara dengan orang lain. Langkah 7 Mencondongkan badan Ini adalah salah satu kiat yang baik saat rekan pembaca sedang merasa lelah atau tidak bisa memberikan energi sepenuhnya untuk mendengarkan lawan bicara. Namun untuk dapat menjadi pendengar yang baik, kita harus tetap memberikan upaya yang maksimal dalam mendengarkan mereka. Kami menyarankan rekan pembaca untuk mencondongkan badan. Mencondongkan badan akan memberikan kita energi yang diperlukan untuk menjadi pendengar yang lebih baik. Ketika kita sedang mengobrol dan sangat tertarik dengan apa yang dikatakan oleh seseorang, cobalah untuk mencondongkan badan seolah-olah Anda berdua duduk di sebelah atau di seberang satu sama lain. Atau, jika Anda sedang berdiri di samping pembicara, cobalah untuk berdiri cukup dekat dengan orang itu untuk berkomunikasi dan memberikan kesan bahwa Anda tertarik pada percakapan mereka. Langkah 8 Memahami dan Merasakan Posisi Orang Lain Kami tahu bahwa ini adalah hal yang sulit, namun ini merupakan suatu hal yang dapat dicoba dan dapat dilatih secara terus-menerus. Menjadi pendengar yang baik itu lebih dari sekedar memahami. Kita juga perlu merasakan apa yang orang lain rasakan saat mereka menyampaikan suatu hal kepada kita. Dengan melakukan ini, kita juga dapat mengembangkan rasa empati kepada lawan bicara kita. Langkah 9 Jangan Terlalu Cepat Menghakimi Orang Lain Agar kita benar-benar bisa menjadi pendengar yang baik, kita tidak boleh terlalu cepat dalam menghakimi orang lain. Coba kita kembali pada contoh sebelumnya, saat teman dekat Anda bercerita bahwa sudah dua minggu dia tidak mendapat kabar apapun setelah wawancara kerja dengan perusahaan yang ia lamar. Mendengar hal tersebut, kita langsung menyimpulkan bahwa teman kita tidak kompeten atau tidak memberikan upaya yang maksimal pada saat wawancara. Kami sangat tidak menyarankan rekan pembaca melakukan hal ini, karena ini malah akan membuat kita menjadi pendengar yang buruk dan tidak memahami orang lain. Langkah 10 Tulis Dalam Catatan Kecil Ini adalah langkah terakhir yang bisa kita lakukan untuk menjadi pendengar yang baik. Cara ini juga memiliki keistimewaan lainnya yaitu, tidak mengganggu seseorang ketika mereka berbicara. Dengan begitu, kita bisa mendengarkan sambil membuat catatan kecil, sehingga tidak mengganggu pembicaraan lawan bicara kita. Nilai positif lainnya, kita dapat terus mengingat poin-poin penting yang disampaikan di dalam percakapan tersebut. Nah, itu dia 10 langkah yang diterapkan oleh orang-orang yang berusaha dan telah berhasil menjadi pendengar yang baik. Jangan lupa ya, bahwa menjadi pendengar yang baik merupakan salah satu komponen penting dalam berkomunikasi dengan orang lain, dan ini juga akan memberikan dampak yang positif pada pekerjaan kita. Selamat mencoba, rekan-rekan Career Advice.

Terdengarsangat lucu bila kita mencintai seseorang yang baru saja kita kenal tapi bagaimana dengan jatuh cinta kepada seseorang yang sudah lama kita kenal, apakah mungkin dia mencintai kita? Cinta itu masalah hati, siapapun bisa merasakannya mulai dari pandangan pertama, diam – diam, hingga mencintai seseorang yang sudah lama tak pernah di

Dalam dunia teknologi tinggi, kecepatan tinggi, dan tekanan tinggi saat ini, komunikasi lebih penting dari sebelumnya, namun kita tampaknya semakin sedikit mencurahkan waktu untuk benar-benar mendengarkan satu sama lain. Mendengarkan dengan sungguh-sungguh telah menjadi hadiah yang langka—hadiah waktu. Ini membantu membangun hubungan, memecahkan masalah, memastikan pemahaman, menyelesaikan konflik, dan meningkatkan akurasi. Di tempat kerja, mendengarkan secara efektif berarti lebih sedikit kesalahan dan lebih sedikit waktu yang terbuang. Di rumah, ini membantu mengembangkan anak-anak yang banyak akal dan mandiri yang dapat memecahkan masalah mereka sendiri. Mendengarkan membangun persahabatan dan karier. Ini menghemat uang dan pernikahan. Berikut adalah 10 tips untuk membantu Anda mengembangkan keterampilan mendengarkan yang efektif. Langkah 1 Hadapi pembicara dan pertahankan kontak mata. Berbicara dengan seseorang saat mereka memindai ruangan, mempelajari layar komputer, atau menatap ke luar jendela seperti mencoba mengenai sasaran yang bergerak. Berapa banyak perhatian terbagi orang yang sebenarnya Anda dapatkan? Lima puluh persen? Lima persen? Jika orang itu adalah anak Anda, Anda mungkin akan menuntut, “Lihat aku saat aku berbicara denganmu,” tapi itu bukan hal yang kita katakan kepada kekasih, teman, atau kolega. Di sebagian besar budaya Barat, kontak mata dianggap sebagai bahan dasar komunikasi yang efektif. Ketika kami berbicara, kami saling menatap mata. Itu tidak berarti bahwa Anda tidak dapat melakukan percakapan dari seberang ruangan, atau dari ruangan lain, tetapi jika percakapan berlanjut untuk waktu yang lama, Anda atau orang lain akan bangun dan bergerak. Keinginan untuk komunikasi yang lebih baik menyatukan Anda. Apakah mitra percakapan Anda sopan santun berbalik menghadap mereka. Singkirkan kertas, buku, telepon, dan gangguan lainnya. Lihatlah mereka, bahkan jika mereka tidak melihat Anda. Rasa malu, ketidakpastian, rasa malu, rasa bersalah, atau emosi lainnya, bersama dengan tabu budaya, dapat menghambat kontak mata pada beberapa orang dalam beberapa keadaan. Permisi orang lain, tapi tetap fokus sendiri. Langkah 2 Bersikap penuh perhatian, tetapi santai. Sekarang setelah Anda melakukan kontak mata, rileks. Anda tidak harus menatap orang lain dengan lekat. Anda dapat berpaling sesekali dan melanjutkan seperti orang normal. Yang penting perhatian. Kamus mengatakan bahwa untuk “menghadiri” orang lain berarti hadir memberikan perhatian terapkan atau arahkan diri Anda sendiri perhatian tetap siap melayani Secara mental menyaring gangguan, seperti aktivitas latar belakang dan kebisingan. Selain itu, cobalah untuk tidak fokus pada aksen pembicara atau tingkah laku bicara sampai pada titik di mana mereka menjadi gangguan. Akhirnya, jangan terganggu oleh pikiran, perasaan, atau bias Anda sendiri. Langkah 3 Tetap berpikiran terbuka. Dengarkan tanpa menghakimi orang lain atau secara mental mengkritik hal-hal yang dia katakan kepada Anda. Jika apa yang dia katakan membuat Anda khawatir, teruskan dan merasa khawatir, tetapi jangan katakan pada diri sendiri, “Yah, itu tindakan yang bodoh.” Segera setelah Anda menikmati kebingungan yang menghakimi, Anda telah mengkompromikan keefektifan Anda sebagai pendengar. Dengarkan tanpa melompat ke kesimpulan. Ingatlah bahwa pembicara menggunakan bahasa untuk mewakili pikiran dan perasaan di dalam otaknya. Anda tidak tahu apa pikiran dan perasaan itu dan satu-satunya cara Anda akan mengetahuinya adalah dengan mendengarkan. Jangan menjadi perampas kalimat. Kadang-kadang pasangan saya tidak dapat memperlambat kecepatan mentalnya dengan cukup untuk mendengarkan secara efektif, jadi dia mencoba untuk mempercepat saya dengan menyela dan menyelesaikan kalimat saya. Ini biasanya membuatnya jauh dari dasar, karena dia mengikuti alur pemikirannya sendiri dan tidak belajar ke mana arah pikiran saya. Setelah beberapa putaran, saya biasanya bertanya, “Apakah Anda ingin melakukan percakapan ini sendiri, atau Anda ingin mendengar apa yang saya katakan?” Saya tidak akan melakukan itu dengan semua orang, tetapi itu berhasil dengan dia. Langkah 4 Dengarkan kata-katanya dan coba bayangkan apa yang dikatakan pembicara. Biarkan pikiran Anda membuat model mental dari informasi yang dikomunikasikan. Apakah gambar literal, atau pengaturan konsep abstrak, otak Anda akan melakukan pekerjaan yang diperlukan jika Anda tetap fokus, dengan indra waspada penuh. Saat mendengarkan untuk waktu yang lama, berkonsentrasilah pada, dan ingat, kata-kata kunci dan frase. Saat giliran Anda untuk mendengarkan, jangan habiskan waktu untuk merencanakan apa yang akan Anda katakan selanjutnya. Anda tidak dapat berlatih dan mendengarkan pada saat yang bersamaan. Pikirkan hanya tentang apa yang dikatakan orang lain. Akhirnya, berkonsentrasilah pada apa yang dikatakan, bahkan jika itu membuat Anda bosan. Jika pikiran Anda mulai mengembara, segera paksa diri Anda untuk fokus kembali. Langkah 5 Jangan menyela dan jangan memaksakan “solusi” Anda. Anak-anak dulu diajari bahwa tidak sopan menyela. Saya tidak yakin pesan itu akan tersampaikan lagi. Tentu saja kebalikannya sedang dimodelkan pada sebagian besar acara bincang-bincang dan program realitas, di mana perilaku keras, agresif, di depan Anda dimaafkan, jika tidak didorong. Interupsi mengirim berbagai pesan. Ia mengatakan “Aku lebih penting darimu.” “Apa yang saya katakan lebih menarik, akurat atau relevan.” “Aku tidak terlalu peduli dengan apa yang kamu pikirkan.” “Aku tidak punya waktu untuk pendapatmu.” “Ini bukan percakapan, ini kontes, dan saya akan menang.” Kita semua berpikir dan berbicara dengan kecepatan yang berbeda. Jika Anda seorang pemikir cepat dan pembicara yang gesit, beban ada pada Anda untuk mengendurkan langkah Anda untuk komunikator yang lebih lambat dan lebih bijaksana—atau untuk pria yang kesulitan mengekspresikan dirinya. Saat mendengarkan seseorang berbicara tentang suatu masalah, jangan menyarankan solusi. Sebagian besar dari kita tidak menginginkan nasihat Anda. Jika kami melakukannya, kami akan memintanya. Sebagian besar dari kita lebih suka mencari solusi sendiri. Kami membutuhkan Anda untuk mendengarkan dan membantu kami melakukan itu. Di suatu tempat jauh di depan, jika Anda benar-benar meledak dengan solusi yang brilian, setidaknya dapatkan izin pembicara. Tanyakan, “Apakah Anda ingin mendengar ide saya?” Langkah 6 Tunggu pembicara berhenti sejenak untuk mengajukan pertanyaan klarifikasi. Ketika Anda tidak memahami sesuatu, tentu saja Anda harus meminta pembicara untuk menjelaskannya kepada Anda. Tapi daripada menyela, tunggu sampai pembicara berhenti. Kemudian katakan sesuatu seperti, “Mundur sebentar. Saya tidak mengerti apa yang baru saja Anda katakan tentang…” Langkah 7 Ajukan pertanyaan hanya untuk memastikan pemahaman. Saat makan siang, seorang rekan dengan bersemangat bercerita tentang perjalanannya ke Vermont dan semua hal indah yang dia lakukan dan lihat. Dalam perjalanan kronik ini, dia menyebutkan bahwa dia menghabiskan beberapa waktu dengan seorang teman bersama. Anda langsung menjawab, “Oh, saya sudah lama tidak mendengar kabar dari Alice. Bagaimana kabarnya?” dan, begitu saja, diskusi beralih ke Alice dan perceraiannya, dan anak-anak malang, yang mengarah pada perbandingan hukum hak asuh, dan sebelum Anda menyadarinya, satu jam telah berlalu dan Vermont tinggal kenangan. Penghinaan percakapan khusus ini terjadi sepanjang waktu. Pertanyaan kami mengarahkan orang ke arah yang tidak ada hubungannya dengan tujuan mereka . Kadang-kadang kita kembali ke topik awal, tetapi sangat sering kita tidak melakukannya. Ketika Anda menyadari bahwa pertanyaan Anda telah menyesatkan pembicara, ambil tanggung jawab untuk mengembalikan percakapan ke jalurnya dengan mengatakan sesuatu seperti, “Senang mendengar tentang Alice, tetapi ceritakan lebih banyak tentang petualangan Anda di Vermont.” Langkah 8 Cobalah untuk merasakan apa yang dirasakan pembicara. Jika Anda merasa sedih ketika lawan bicara Anda mengungkapkan kesedihan, gembira ketika dia mengungkapkan kegembiraan, takut ketika dia menggambarkan ketakutannya — dan menyampaikan perasaan itu melalui ekspresi wajah dan kata-kata Anda — maka efektivitas Anda sebagai pendengar terjamin. Empati adalah hati dan jiwa dari mendengarkan dengan baik. Untuk mengalami empati, Anda harus menempatkan diri Anda pada posisi orang lain dan membiarkan diri Anda merasakan bagaimana rasanya menjadi dia pada saat itu. Ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Butuh energi dan konsentrasi. Tapi itu adalah hal yang murah hati dan bermanfaat untuk dilakukan, dan itu memfasilitasi komunikasi seperti yang tidak dilakukan orang lain. Langkah 9 Berikan pembicara umpan balik secara teratur. Tunjukkan bahwa Anda memahami dari mana pembicara berasal dengan mencerminkan perasaan pembicara. “Kamu pasti senang!” “Sungguh cobaan yang mengerikan bagimu.” “Aku bisa melihatmu bingung.” Jika perasaan pembicara tersembunyi atau tidak jelas, maka sesekali parafrasekan isi pesannya. Atau hanya mengangguk dan menunjukkan pemahaman Anda melalui ekspresi wajah yang tepat dan sesekali “hmmm” atau “uh huh.” Idenya adalah untuk memberi pembicara beberapa bukti bahwa Anda mendengarkan, dan bahwa Anda mengikuti alur pemikirannya—bukan memanjakan fantasi Anda sendiri saat dia berbicara dengan eter. Dalam situasi tugas, terlepas dari apakah di tempat kerja atau di rumah, selalu ulangi instruksi dan pesan untuk memastikan Anda memahaminya dengan benar. Langkah 10 Perhatikan apa yang tidak dikatakan—pada isyarat nonverbal. Jika Anda mengecualikan email, sebagian besar komunikasi langsung mungkin nonverbal. Kami mengumpulkan banyak informasi tentang satu sama lain tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Bahkan melalui telepon, Anda dapat belajar hampir sebanyak mungkin tentang seseorang dari nada dan irama suaranya daripada dari apa pun yang dia katakan. Ketika saya berbicara dengan sahabat saya, tidak peduli apa yang kami bicarakan, jika saya mendengar nada dan tawa dalam suaranya, saya merasa yakin bahwa dia baik-baik saja. Bertatap muka dengan seseorang, Anda dapat mendeteksi antusiasme, kebosanan, atau iritasi dengan sangat cepat dalam ekspresi di sekitar mata, set mulut, kemiringan bahu. Ini adalah petunjuk yang tidak bisa Anda abaikan. Saat mendengarkan, ingatlah bahwa kata-kata hanya menyampaikan sebagian kecil dari pesan. Baca Juga Jenis Keterampilan Mendengarkan Post Views 20,411
Setelahselesai beres-beres, mandi, dan sedikit bersantai, kami memulai jalan-jalan di Phuket ke Shopping Mall Jungceylon untuk membeli beberapa makanan ringan, cup noodle, sendal jepit, sunblock, air mineral botol di Big C. Sunblock akan digunakan untuk perjalanan wisata besok harinya ke Phi Phi Island, karena kami mendengar udara disana 30 November 2012, hari ini adalah tahun kedua kepergiannya.. entah mengapa aku sangat merindukannya. Kuharap, aku akan tetap bertahan sampai dia memenuhi janjinya padaku. Sayangnya, mungkin kali ini aku tidak akan bisa melihat salju pertama turun.. padahal aku sangat menginginkan hal itu terjadi. TceW9q.
  • 447o9bx0ni.pages.dev/490
  • 447o9bx0ni.pages.dev/249
  • 447o9bx0ni.pages.dev/469
  • 447o9bx0ni.pages.dev/37
  • 447o9bx0ni.pages.dev/383
  • 447o9bx0ni.pages.dev/334
  • 447o9bx0ni.pages.dev/162
  • 447o9bx0ni.pages.dev/170
  • akan sangat baik jika kita mendengarkan sampai bicaranya selesai